Renungan:
Oleh : Al-Cote (Ala Copy Paste)
Ada orang yang sukanya menilai orang lain dengan penilaian rendah, sementara menilai dirinya sendiri dengan penilaian tinggi. Lazim orang ini dilabeli masyarakat sebagai orang sombong.
Ada orang yang sukanya menilai orang lain dengan penilaian tinggi, sementara menilai dirinya sendiri dengan penilaian rendah. Atas model ini masyarakat memiliki dua penilaian, sebagai orang yang tak percaya diri atau sebagai orang tawadlu.
Hari ini mari kita renungkan kalimat pencerah berikut ini Jangan naikkan hargamu, bisa jadi --kalau engkau lakukan itu-- Allah akan mengembalikan engkau ke nilai hargamu yang sesungguhnya. Kalimat ini pendek namun mengandung pesan yang luar biasa dalam maknanya untuk kebaikan kita.
Kalimat itu memiliki makna bahwa kebanyakan kita itu terhormat adalah karena Allah menutupi aib kita, menyembunyikan kekurangan kita, menyamarkan kesalahan kita. Yang Allah tampakkan ke publik adalah kebaikan kita, kelebihan kita dan prestasi kita. Hati-hatilah menilai diri sendiri, jangan terlalu tinggi melampaui aslinya. Syukuri pujian orang tapi jangan terbuai dan terburu menaikkan gengsi diri. Sungguh berbahaya.
Mengangkat diri sendiri itu berat. Diangkat oleh orang lain, apalagi oleh orang banyak, akan menjadi ringan. Tak usahlah terobsesi untuk naik terus, karena semakin tinggi posisi semakin menyakitkan ketika terjatuh.
Ketahuilah bahwa tak semua naik itu menyenangkan, kadang turun malah lebih menyenangkan. Yang menentukan senang tidaknya posisi adalah hati. Hati yang ridla akan aturan Allah pasti senantiasa merasa senang dengan posisi apapun.
Sudahkah kita di maqam ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar