Senin, 20 April 2020

KARTINI INSPIRASIKU

Tak ada yang bisa kubanggakan sebagai wanita di hari Kartini
Hanya bersyukur apa yang kuhadapi saat ini
Apakah ingin seperti Raden Ajeng Kartini?
Apakah ingin seperti Cut Nyak Dien?
Atau seperti sosok Khadijah dan Aisyah?
Rabiah Al Adawiyah?
Semuanya istimewa, semuanya mulia
Dihadapan manusia dan alam semesta

Bermuhasabah di hari Kartini, refleksi kekurangan diri
Berbenah dari segala motivasi, apapun menjadi inspirasi
Semua harus dilalui walau belum mampu kuasai diri

Berbuat apa yang bisa diupayakan
Untuk diri, keluarga dan masa depan
Bangsa, negara, agama diutamakan
Semoga terkendali dengan aman

Kartini, kau menginspirasiku
Anganku tertoreh dalam setiap goresanku
Saksi semangat perjuangan hidupku
tiada kegelapan, teruslah terang dan terang terus...


21 April 2020
12.11
  



Minggu, 19 April 2020

VIRUS MILLENIAL

VIRUS MILLENIAL

Corona
Kau virul millenial
Kau paksa belajar manual beralih digital
Kau paksa semua perkumpulan batal
Kau paksa kesehatan tetap handal
Kau paksa manusia luruskan akal
Siapa kebal pasti tak akan kesal
Atau sekedar komentar yang membual

Generasi millenial harus terus belajar
Stay at home perlu upaya sadar
Dukungan semua pihak hingga ke akar
Bahu membahu wujudkan misi tiap pilar

Corona
Kau virus millenial
Kau sadarkan semua tidak kekal
Kau sadarkan hidup tidak saling begal
Kau sadarkan aturan setiap pasal
Kau sadarkan pentingnya beramal

Semua tergerak dari tempat asal
Inovasi digiatkan pikiran difokuskan
Apa yang bisa dilakukan
Pandemi corona menyuarakan
Bangkit bangkit dan laksanakan
Jangan hanya berpangku tangan
Gunakan tiap kesempatan

Corona
Kau virus millenial
Kau tampakkan fakta sendi kultural
Kau hebohkan suasana aktual
Kau ingatkan kebiasaan brutal
Kau kembalikan pada cikal bakal


Gresik,  17 April 2020
22.44







CORONA MENCEKRAM

CORONA MENCENGKRAM

Umat manusia menangis
Semua terkikis nyaris habis
Dimana senyumanmu yang manis
Dimana candamu yang romantis
Pandemi corona terasa sadis

Corona mencengkram semesta mencekam
Makhluq pengabdi Tuhan terdiam
Mungkin mereka membungkam
Menyembunyikan sebab kejadian alam

Corona sungguh mengerikan
Tuhan berikan ujian dan cobaan
Pada hamba yang beriman
Tuhan berikan peringatan
Pada hamba yang lupa ingatan
Tuhan berikan keindahan
Dengan berbagai ragam penciptaan

Tiap jam tiap menit tiap detik
Sirine ambulan silih berganti memekik
Pejuang corona berbaris menelisik
Karantina terus melirik
Isolasi menahan dan meringkik
Bersembunyi diantara bilik bilik

Saudaraku
Ku hanya bisa melihatmu di balik layar biru
Ku yakin Tuhan Maha Tahu dengan memilihmu
Kemuliaan dan kebaikan berlimpah padamu
Derajat tinggi dalam syurga tersedia untukmu

Gresik, 17 April 2020
10.39





RATAPAN CORONA

RATAPAN CORONA

Sambut senyuman berseri
Kunikmati secangkir kopi
Melihat awan sesekali
Sambil kudengar berita di televisi

Covid-19 lagi lagi
Berita yang tak henti henti
Kusimak di sana sini
Semua bicara berita terkini

Mataku menatap jauh
Pandangan mana yang kutuju
Masyarakat tidak semua tahu
Efek corona yang terus memburu

Biar sajalah, kata mereka
Kita mau makan apa
Bandingkan yang di sana
Walau di rumah tetap ada jatah
Oh... begitulah kira kira
Nasib rakyat Indonesia

Duka saudara yang merana
Berjuang melawan corona
Hingga temui ajalnya
Kembali ke pangkuannya
Sanak keluarga, tetangga tak berdaya
Tak dapat antar jenazah
Namun tetap lapang dada
Atas taqdir yang maha kuasa

Hanya iringan doa menuju ke pusara
Terhapus segala dosa meraih ampunanNya


Gresik, 15 April 2020
21.04






IMUN BAHAGIA

IMUN BAHAGIA

Adzan shubuh berkumandang
Segarnya pagi menyejukkan
Kokok ayam bersahutan
Tetes embun dari dedaunan
Nikmat tiada tara kurasakan

Kicauan burung berdzikir
Sholawat daun pakis pun ikut bergilir
Suara jangkrik muncul dari hilir
Sambut romadhan yang akan hadir

Jalan raya terasa hampa
Diterpa duka nestapa
Efek corona mau berkata apa
Tetap saja bertegur sapa

Suasana indah hilangkan duka
Ditengah pandemi yang penuh luka
Bersyukur sebagai penawarnya
Tuk gapai hidup tetap bahagia

Bahagia imun penangkal corona
Jangan takut dan jangan gundah
Semua kan ada waktunya
Semua kan ada saatnya
Saatnya kita dapat bercengkrama
hatiku, hatimu, hatinya
dari satu titik yang sama
Wujudkan impian bersama

Gresik, 17 April 2020
09.35 wib#








GEJOLAK CORONA

GEJOLAK CORONA

Saat kudengar gejolak Wuhan
Kusangka upah sebuah kesombongan
Atas kehebatannya mengalahkan
Namun,
Sangkaku tlah salah
Gejolak merebak mendunia
Hingga sampai pula ke nusantara

Duh wahai Raja Yang Mulia
Kami sadar ujian saatnya
Hadapi cobaan atau musibah
Benarkah sabar ada batasnya

Siang malam dengar berita
Angka angka kian bertambah
Semua hanya bisa praduga
Kapan pandemi tuntas slamanya

Ribuan nyawa kembali padaNya
Kuteringat beragam kisah
Al quran bercerita
Kisah lama dalam firmanNya

Kisah para nabi
Yang selalu ajarkan diri
Aqidah akhlaq mawas diri
Agar mampu empati dan hargai

Rotibul Hadad nasehat ulama
Penangkal balak marabahaya
Refleksi diri yang utama
Jangan tanya siapa yang salah

Gresik, 15 April 2020
22.34

COVID NINETEEN

COVID-NINETEEN

Covid-nineteen
Dunia kau buat panik
Segala lini sibuk berbisik
Pakar sains teknologi terusik
Bahas solusi berbagai konflik

Amerika, Spanyol, Italia
Jerman, Perancis dan lainnya
Korban berjatuhan tiap harinya
Tak peduli dimana dan siapa dia
Pejuang kemanusiaan sungguh berjasa
Taruhan nyawa dan statusnya
Perawat dan dokter pun tak kuasa
Sebab kun fayakun olehNya

Covid nineteen
Penduduk dunia jadi merana
Kelaparan, kesedihan, ketakutan yang melanda
Meronta ronta tak tentu arah
Mekkah Madinah disterilkan
Rindu rosul tak tertahankan
Wirid spiritual dikumandangkan
Pertebal imun dari makanan halal
Agar daya tahan tetap handal

Covid nineteen
Sejarah dunia mengubah paradigma
Makhluk sosial bersatu berderma
Berlomba salurkan bersama
Materi, tenaga tak pandang suku agama

Covid nineteen
Mampukah menyadarkan kita semua
Persaudaraan bangsa untuk umat manusia
Bukan ego atau pencitraan belaka


Gresik, 17 April 2020
05.26#












CORONA


CORONA

Corona
Hadirmu binal di era digital
Membuat satu persatu nyawa terpental
Hingga namamu mencuat viral
Nasional hingga internasional

Corona
Semua ingin melawanmu
Semua ingin menghadangmu
Syair syair likhomsatun berdengung
Dari bilik nyata sampai lingkaran maya

Corona
Ku tak ingin memakimu
Sebab diri ini pun tak lebih baik darimu
Dosaku tak terkira tak terhitung jumlahnya
Namun tetap tak henti harap ampunanNya

Corona
Menu ayat suci itulah
Membuat derai air mata
Ada virus lebih kejam ternyata
Yah..
Virus bisikan setan durjana
Menghancurkan jiwa merusak raga
Membawa angkara murka
Menjadikan malapetaka

Corona
Syukur alhamdulillaah
Semoga tetap terjaga
Hidup mati untukNya
Raih syurga bahagia di alam baqa


Gresik, 15 April 2020
*19.18*












COVID-19

PANDEMI CORONA


Sebulan terasa sudah
Jaga jarak antar sesama
Dekat keluarga dalam serumah
Demi cegah pandemi corona

Keluar rumah pakai masker
Kemana mana bawa handsanitizer
Tak perlu anggap diri menjadi super
Atau orang lain yang lebih killer

Belajar dari rumah
Bekerja dari rumah
Sembahyang dirumah
Pengajian lewat whatsapp saja

Ibu rumah tangga mendadak jadi guru
Dari dapur bergegas buka buku
Tiap hari muncul tugas baru
Ternyata begini tugas seorang guru

Guru ditantang model baru
Kembangkan diri walau dari jauh
Pastikan diri akan mampu
Bukti profesional ingin maju

Jamaah pengajian libur sementara
Yakinlah banyak jalan menuju roma
Hijrah simak jaringan WA
Jadikan grup tak ngobrol saja

Tiap orang jadi juru bicara
Spontan mahir ulas berita
Semua narapidana dibebaskan keluar
Kriminal mulai tampak liar
Ah, jangan ada pikiran nyasar
Tahan berita dusta beredar
Jaga hati gunakan otak sadar

Semua panik semua gundah
Membilang angka semakin bertambah
Mari bangun kerjasama dan saling percaya
Solidaritas benteng utama
Thibbil Qulub jadi senjata
Sayyidul Istighfar penghapus dosa



Gresik, 15 April 2020
22.14


















Kamis, 02 April 2020

PUISI KERINDUAN


MENYULAM RINDU

Dinginnya malam menusuk kalbu
Mendekap merinding bulu kudu
Kulangkahkan kaki memendam rindu
Mencari jejak jejak irama syahdu

Hati berguncang hempaskan deburan
Tarian camar diantara semburat goresan
Jalinan cinta terlena dalam keromatisan
Bayangan semu dibalik jingga yang menawan

Senandung kasih masih kurasakan
Gejolak rasa yang sangat mendalam
Mengapa rindu ini semakin menghujam
Hanya mampu menatap kerlip bintang
Sembari jemari mengukir namamu diatas sulaman

Kasihku,
Telah lama kumenantimu
Pertaruhkan segala kesetiaanku
Berlayar ditengah hamparan samudra biru

Kasihku,
Ingatkah saat kau pinang diriku
Berjanji bersatu berlabuh
Mengarungi gelombang angin karang bebatu
Walau anjing menggonggong kafilah tetap berlalu

Kasihku,
Gelora cintaku terus menderu
Menghitung waktu yang kian berdebu
Kapan tiba masa itu
Memasung pilu melepas nyanyian rindu

Gresik, 3 April 2020