Bergetar tatkala berangan tentang dirimu
Dirimu yang tergambar jelas
Tiba-tiba rona ceria perlahan sirna
Bersama puing puing celotehan yang terbungkam hening seketika
Kan kubawa kemana segala cita
Yang pernah kaugoreskan di dinding kamarmu
Dengan tangan mungil dan berbinar indah bola matamu
Gundah di dalam genggamanku
Kala pandemi menghadang gairahku
Menantang jurus tepat dan jitu
Melaju gesit atau diam terpaku
Dunia terusik
Hidup dalam lingkaran maya
Bait bait sajak berjuang bergantian
Nada syair berderet menghibur tuan
Lembaran demi lembaran kitab jadi pandangan
Anak bangsa tunggang langgang berlarian
Teriak mencari sandaran masa depan
Sementara
Bapak banting tulang bersimbah darah
Sekujur tubuh gadaikan apa yang ada
Bunda meronta siapa pelipur lara
Lemas, lunglai, urat nadi taruhannya
Gundah di balik jemariku
Gundah di balik genggamanku
Terbangkan mimpi menyusuri ranting ranting membisu
Terjang ranjau lepaskan pikiran maju
Gundah itu terus membayangiku
Mengantarku bergerak di sela lorong lorong berliku
Berbisik berkeluh saat malam kelabu
Pada Tuhan pemilik jasad dan ruh
Yang Maha Mengokohkan sirnakan segala gundah hati
Yang bersembunyi di balik genggaman jemari
Gresik, 3 Agustus 2020
Terpilih 100 karya terbaik dalam lomba nulis bareng oleh SIP Publishing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar